Rabu, 15 September 2021
UNTUKMU CAHAYAKU
Aku pernah jatuh
Tapi rasanya tak sesakit ini
Aku pernah terluka
Tapi rasanya pun tak seperih ini
Aku bahkan pernah diterbangkan setinggi-tingginya
Sampai pada akhirnya aku terlena dengan kenyamanan
Hingga aku tak merasa telah jatuh dalam lembah jurang paling bawah
Hidup kadang tak pernah adil
Bagi beberapa orang, hidup sangat menyenangkan
Tapi bagi yang lainnya
Hidup bagai siksaan yang ingin segera mereka akhiri
Tapi tak pernah terjadi
Semua orang ingin bahagia
Tapi diperjuangkan sekeras apapun
Kadang bahagia yang kita inginkan tak pernah terwujud
Namun,
Percayalah
Meski hidup kadang tak adil
Tuhan dengan segala keMaha-Kuasaannya
Selalu adil dalam menjalankan takdirNya
Tuhan tak pernah salah
Hanya saja manusia yang seringkali enggan tersadar
Tuhan tak pernah tidur
Hanya saja manusia yang lalai untuk senantiasa bersyukur
Manusia terlalu asik menata bahagianya sedemikian rupa
Hingga lupa
Bahwa ada Tuhan yang telah menggariskan semuanya
Manusia tak pernah sadar bila Tuhan mencemburuinya
Sampai pada akhirnya peringatan Tuhan datang
Mirisnya,
Mereka menganggap Tuhan jahat lagi tak adil
Meski tak sedikit pula dari mereka yang paham
Bahwa Tuhan sedang merindu
Rindu pada para hati yang bersimpuh
Menangis dalam munajat
Dan mengemis atas beberapa hajat
Andai semua manusia paham
Bahwa Tuhan ciptakan cahaya sebagai petunjuk yang tak menyesatkan
Cahaya yang meski hanya setitik,
Mampu memberi jalan dalam sebuah gelap yang begitu pekat
Cahaya yang meski hanya putih
Tapi mampu terbias menjadi berjuta warna yang indah
Cahaya yang meski hanya sederhana
Tapi mampu menenangkan mata yang melihat dari kejauhan
Wahai cahaya
Hadirmu tak pernah diminta
Tapi Maha Baik Tuhan menghadirkanmu
Untuk memberi satu dari berbagai jenis bahagia yang Tuhan kirimkan
Siapapun akan selamat bila ada cahaya
Ketika listrik padam
Atau bahkan dulu ketika listrik belum merajalela,
Orang menentukan waktu sholat dengan melihat langit
Mencari petunjuk cahaya di sana
Para pelaut pun akan melihat langit
Meski dalam gelap malam
Mereka akan mencari cahaya sebagai petunjuk arah selama berlayar
Sebagaimana Islam
Islam adalah cahaya bagi para pemeluknya
Islam bahkan tak pernah hadir di hati yang tak pernah sadar atas keindahannya
Itulah kenapa
Menjadi bagian dari Islam adalah nikmat terbesar yang tak ada bandingnya dalam hidup
Nikmat yang harus tetap dilestarikan
Sampai pada akhirnya jiwa ini siap menghadap kembali ke hadirat Tuhan
Siapapun dan di manapun
Pasti ingin datang dan pergi dalam keadaan baik
Layaknya manusia
Siapapun jenisnya, selalu mengharapkan lahir di dunia
Dan mati meninggalkan dunia dalam keadaan baik pula
Maka,
Demi Dzat Tuhan Yang Maha Esa
Kita meminta pada-Nya kehidupan yang layak
Baik di dunia maupun di akhirat kelak
Demi Dzat Tuhan Yang Maha Bijaksana
Kita meminta perlindungan padaNya
Dari siksa dunia maupun akhirat sana
Demi Dzat Yang Maha Perkasa
Kita meminta padanya untuk menutup usia dalam keadaan Husnul Khatimah
Wahai cahaya,
Kau indah dengan segala pesona yang kau punya
Tetaplah jadi cahaya yang terus memancar
Dengan ilmu dan perangai indahmu
Menjadi baik tak perlu pengakuan
Karena pada saatnya semua akan tau
Bahwa segala sesuatu yang indah justru berawal dari hal-hal yang sederhana
Han’s
Tuban, 16 Mei 2021; 11.11
Langganan:
Postingan (Atom)