Gubuk Jelmaan Mimpi
Sirnanya mimpi indah itu
Membuat diri ini terdampar
Di suatu lembah
Yang tak seorang pun rela singgah
Bagaimana mungkin aku mampu bertahan
Dengan hantaman angina kejam
Yang terus menghujam
Bagai terhujani jutaan batuan
Tanpa perlindungan
Tanpa pengayoman
Tanpa pula tangan yang rela terulurkan
Hampa
Semua membosankan
Jikalau hati ini telah mati
Jikalau akal ini telah berhenti
Sementara naluri masih merasa persis
Bahwa terdapat padang terindah di depan mata
Di depan langkah
Yang entah pada hitungan ke berapa
Keindahan itu dapat ditemukan
Yang jelas
Hati dan akal ini masih hidup
Dan bersama naluri yang belum redup
Ia akan terus berjuang
Sampai pada akhirnya
Kaki ini singgah
Dan merasakan nikmatnya sebuah gubuk
Jelmaan mimpi terindahku
Jombang, 7
Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar