Rabu, 01 Maret 2017

Assalamualaikum Malaikatku

Kali ini aku ingin bercerita saja
Cerita yang mungkin bisa sedikit dianggap gila
Mengenalmu mungkin hanya 2 tahun setengah.
Menjalani hari yang susah dan senang bersama.
Menjadi pembina kamar yang mungkin bisa dikategorikan sebuah perusuh
Rusuh dimanapun
Tak pernah malu tuk mengakui kami
Nakal,
Kami selalu membuat onar, membuat namamu mungkin sedikit atau mungkin banyak disebut
Maafkan kami,
Tapi cerita itu yang kan kami kenang
Mendapati dirimu menjadi seorang pawang kami
Yang akan selalu menghadapi kami disetiap harinya,
Menerima keluh kesah dan curhatan tak jelas dari kami.
Sebutan terkenal kami, kandang macan, singa, dan kucing,entah siapa yang memulai
Kami bahagia, saat kami dapat membahagiakanmu
Kami sedih, saat mungkin dirimu disakiti oleh yang lainnya
Kami seakan siap membangun benteng persinggahan untuk kau singgahi.

Tapi, apa daya kami
Saat semua itu berakhir tepat diujung perjuangan kami disana
Detik-detik kebersamaan kita pun seakan tak boleh luput
Semua kasih sayangmu kau kerahkan untuk kami

Ingatkah, saat aku terjatuh sakit
Jatuh tak sadarkan diri setelah aku menyetor hafalan pada pengasuh
Seperti kata temanku, kau begitu tulus dan sabar berusaha membuatku sadarkan diri
Seperti kata mereka, seakan kau tak tega meninggalkanku

Mungkin,
Aku telah melewatkan banyak waktuku disana bersamamu
Berharap kau akan mengenang banyak kisah kita bersama
Duduk termenung diantara senja yang terkadang enggan menampikan cahayanya
Berkisah diantara segudang kegiatan yang membebani
Dan,
Saat itulah kau mengajariku untuk selalu bertahan dan tersenyum

Saat waktu mulai membentangkan jarak diantara kami semua.
Terlebih saat aku menemuimu di pertemuan yang getir
Kau meneteskan air mata,
Sungguh aku tak sanggup menatap matamu
Tapi apa daya, aku harus sanggup menatapmu dan menguatkanmu

Aksara indah yang terkadang tertuju untukku, kusimpan bersama berkas kuliahku
Itu semua yang akan menjadi pengingatku
Saat aku mungkin sedang merasa sepi,

Tak banyak yang bisa kami berikan,

Kini kerinduan kami dan diriku ini sangatlah menggebu
Entahlah kapan rindu ini akan berlabuh
Kami hanya bisa saling mendoakan untuk yang terbaik,

Malaikatku,
Terimakasih atas semua kasih sayangmu untuk kami
Dan terkhusus untukku,
Senyum dan tawamu disana, dikota rantau kami
Merupakan sebuah energi untukku yang jauh darimu.

Tetaplah menjadi Malaikat yang selalu ku kenang
Hanum Nurrikatus Sholichah yang selalu ku sayang dan kurindukan.



Gresik,01 Maret 2017


Keep Smiling my Angel
I'll be there.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar