Dalam Diam, Aku Ada
Musibah atau anugerah?
Dua pilihan yang kala itu kau bingungkan
Lantas harus ku jawab apa
Bukannya lusa kau memintaku tuk berdoa
Agar Tuhan mempermudah langkahmu
Menjadi pahlawan terbaik kota kita
Ya, Tuban
Tuban, kota kita
Tenanglah
Bagiku, semua itu adalah anugerah
Bukan musibah
Jawaban “Ya” dari-Nya
Atas rangkaian doa yang telah terpanjatkan
Jalankan amanat laksana mestinya
Aku,
Malaikat tanpa sayapmu
Selalu ada di belakangmu,
Yakin dan tenang
Kamu pasti bisa
***
Dengan mudah ketegaran itu tergambarkan
Bagai tangan si kecil yang lihai melukis bias pegunungan
Di balik itu, ada luka
Aku bahagia dengan suksesmu
Tepatnya satu langkah suksesmu
Yang ku harap, dirimu tetap sukses pada langkah-langkah berikutnya
Tapi, balutan luka itu lagi-lagi terasa
Perih
Bagai terbuka,
Menganga,
Aku meronta
Sakit
Aku cemburu
Bagaimana kalau ada kisah baru di balik sukses itu
Mungkin itu cibiran manusia-manusia di luar
Yang sempat membuat pundakku bergetar hebat
Kelopak mataku mendadak panas senja itu
Menahan genangan air mata yang mendesak ingin menguap
Kembali ku berusaha bertahan
Merpati terbaik selalu tau arah jalan pulang
Dia sudah mengatur semuanya
Pasrah
Dan pada akhirnya
Ketenangan itu ku temukan
Mungkin mereka dengan semarak menyuarakan nama panjangmu
Mereka pula yang tiada henti mengangkat nomor 20 sebagai identitas
utamamu
Tapi aku tak bisa seperti itu
Aku memang berbeda
Dan izinkanlah aku tetap berbeda dari mereka
Aku hadir dalam diam
Dan
Dalam diam aku ada
Itulah aku
Salam semangat dari kejauhan
Selamat berjuang pahlawan
Derai doa tiada henti ku alirkan
Teruntuk suksesmu seorang
“Hubungi aku di balik lelahmu”
Jombang, 12
Oktober 2016
hubungi aku dalam lelahmu, kata-kata yang menyentuh. its great :)
BalasHapusIts real, bagi mereka yang sibuk tapi tetap meluangkan waktu buat yang tersayang
Hapus