Aku tak pernah memahami apa yang telah terjadi saat ini,
Ketika senja tak lagi ada menjemput semua resah
Menjadi saksi diantara berjuta pertanyaan yang berputar di kepala
Bergeming diantara sudut pintu rindu yang terbuka hanya separuhnya.
Apakah ada yang salah ?
Dua tahun yang menjadi saksi perombakan hati
Bertanya dalam hati kecil,
Apakah mampuku bahagiakannya ?
Terkadang jauh kupandang wajah indah itu.
"Hei, kenapa kau menoleh kepada yang lain jika ada diriku ini." a
Berontak sang perasaan kecil.
Apalah dayaku,saat kau mulai menikmatinya
Menjadi yang terbaik itu sulit,
Delapan lembar tulisanmu yang kuselipkan di antara berkas kuliahku.
Yang kini mulai kubaca kembali,
Iya, kubaca itu semua
Airmata ini tak ingin berhenti menetes dikelas senja kala itu, dan kukatakan pada temanku
"Betapa bahagianya diriku,bisa membahagiakannya. Membuatnya nyaman dengan seluruh lelucon dan menjadi sandarannya kala ia butuh dan merasa tersakiti. "
Untukmu aku bertahan,
Lantunan doa yang terbaik untukmu saat kumulai jauh
Berharap kau bersama dengannya dan menjadi yang terbaik.
Kalian bersama untuk dapat saling membimbing menuju Jannah-Nya
Aku disini.
Berharap tak melupakan semuanya dan tak ingin pula dilupakan
Apalah dayaku, merpati kecil yang mungkin sinarnya akan mulai memudar
Kembalilah.
Karena aku akan tetap menunggu dan akan memeluk erat semua lelahmu,
Kembalilah,
Ku rindu suara dan gelak tawa mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar