PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
(Pengertian, Obyek, Fungsi dan
Manfaat, Tujuan serta Ruang Lingkup)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.

Diusun oleh:
Santi Purnamasari (1114116)
Hanum Nurrikatus (1114117)
Zahro Imroatul H. (1114126)
Dosen Pengampu:
Dzikrul Hakim, M.Pd. I
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah
Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat
yang dikenal sebagai induk dari berbagai ilmu. Dalam perkembangannya kemudian,
psikologi juga banyak diminati oleh para ahli di bidang kedokteran. Kelompok
inilah kemudian yang berjasa menjadikan psikologi sebagai ilmu yang berdiri
sendiri.
Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik
dari prenatal maupun sudah lanjut usia. Inilah suatu signifikan dari
perkembangan rohani manusia itu sendiri yang dialami sejak ia lahir sampai
menjadi dewasa. Dalam proses perkembangan rohani itu terjadi perubahan yang
terus-menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan satu kesatuan. Dari
sekilas tentang penjelasan mengenai pengertian psikologi secara globalitas ini,
jadi sudah dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa yang menjadi objek kajiannya
adalah jiwa perkembangan manusia.
Dalam kesempatan ini, penulis mengutarakan
segala inspirasi-inspirasi terpendam yang akan kami tuangkan dalam suatu karya
tulis berupa makalah dengan judul “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN” yang meliputi
pengertian psikologi perkembangan, obyek psikologi perkembangan, fungsi dan
manfaat psikologi perkembangan, tujuan psikologi perkembangan serta ruang
lingkup psikologi perkembangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan psikologi
perkembangan?
2.
Apa saja obyek psikologi perkembangan?
3.
Apa fungsi dan manfaat psikologi perkembangan?
4.
Apa tujuan adanya psikologi perkembangan?
5.
Apa saja ruang lingkup psikologi perkembangan?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian psikologi
perkembangan.
2.
Untuk mengetahui obyek psikologi perkembangan.
3.
Untuk mengetahui fungsi dan manfaat psikologi
perkembangan.
4.
Untuk mengetahui tujuan psikologi perkembangan.
5.
Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi
perkembangan.
D.
Tujuan Penulisan
Dengan mempelajari psikologi perkembangan
diharapakan seorang pendidik mampu untuk mengatasi problematika dalam dunia
pendidikan terhadap peserta didik secara psikologis. Selain itu mampu
menciptakan suasana kondusif, nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Psikologi Perkembangan
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos;
masing-masing kata itu mempunyai arti “jiwa” dan “ilmu”. Psikologi adalah ilmu
yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia. Kelompok
pengetahuan psikologi terdiri atas psikologi umum, psikologi pendidikan,
psikologi belajar, psikologi perkembangan, dan kesehatan mental. Psikologi
perkembangan masih dapat dibagi-bagi lagi, misalnya psikologi anak, psikologi
remaja, dan psikologi orang dewasa. Untuk maksud menyebut psikologi
perkembangan ini Alice Crow dan Robert M. Liebert menggunakan istilah genetic
pyshycology, sementara kata genetic berasal dari genese yang artinya pertumbuhan.
Sedangkan R. M. Liebert dalam bukunya developmental
pyshycology, 1974. Untuk menyebut psikologi perkembangan kadan-kadang
menggunakan istilah psikologi anak atau psikologi genetic.
Mulanya
kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad 20 ini kata
perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Kata penggunaannya pertama-tama dalam
biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan disamping
kata perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk
maksud yang sama.
Dalam
psikologi perkembangan ini yang dibahas adalah perkembangan rohani sejak
manusia lahir sampai ia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi
dewasa, perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan
pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan. Lester D. Crow
dan Arthur T. Jerslid telah mengemukakan tentang perkembangan rohani yang lebih
dini yaitu perkembangan sebelum lahir mereka menyebut masa itu dengan prenatal
atau masa konsepsi.
Menurut
Linda L. Davidoff, psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang
mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi
mental manusia yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui
pembuahan hingga menjelang mati. Richard M. Lerner merumuskan psikologi
perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah
cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku
manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang
mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam
struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang
hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
B.
Obyek Psikologi
Perkembangan
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia
sebagai pribadi (F.J. Monk, 2006 : 1). Para ahli psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah
perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan
manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangnya person.
Psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang
berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu. Dengan begitu orang
bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat dibedakan antara masa
kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya
dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun memang ada ciri-ciri
yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa sebelumnya. Berhubung dengan
sifat seseorang yang khas dengan jalan perkembangannya yang khas pula, maka
psikologi perkembangan juga dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup
seseorang.
C.
Tujuan
Psikologi Perkembangan
Dalam
psikologi perkembangan juga memiliki tiga tujuan yang sangat berguna. (Hurlock,
2005: 9)
1)
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
dari mereka pada usia-usia tertentu,
seperti orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan. Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai keterampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka dipengaruhi oleh seberapa
jauh mereka berhasil melakukannya.
2)
Dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari
mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka dan akhirnya
menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan
tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkatan
perkembangan berikutnya.
3)
Sebagai bekal dalam penyesuaian diri pada situasi baru. Penyesuaian diri kepada
situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam-macam tingkat ketegangan emosional. Tetapi, sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilangkan kalau individu sadar akan apa yang terjadi kemudian dan secara bertahap
mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan social
diperlukan untuk menghadapi kehidupan social remaja yang baru, akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya bila
menginjak dewasa, akan lebih mudah melewatkan masa peralihan kemasa pertengahan dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan
kegiatan-kegiatan di
waktu senggang dengan berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.
D.
Manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak
manfaat seseorang mempelajari psikologi perkembangan dalam mendeskripsi,
memahami serta meramalkan perilaku diri sendiri maupun orang lain. Terutama
akan terasa sangat perlu penguasaan ilmu ini bagi seseorang yang perlu
penguasaan ilmu ini bagi seseorang yang selalu mengadakan komunikasi dengan
orang lain.
Berikut
adalah manfaat mempelajari psikologi perkembangan antara lain:
1)
Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak
pada tiap-tiap fasenya.
2)
Dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak dan remaja dengan penuh perhatian kepada mereka, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat.
3)
Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
4) Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan
bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga
proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005 : 8-9)
E.
Ruang Lingkup
Psikologi Perkembangan
Psikologi
perkembangan yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup:
1)
Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari.
Dalam perkembangan manusia, masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau
Stage) artinya masa dimana tidak akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a)
Periode ini merupakan masa
perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b)
Periode ini merupakan saat
penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup dan perkembangan janin.
c)
Periode ini ditandai dengan
terhentinya perkembangan.
d)
Di akhir periode ini bila si bayi
selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
Dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun disebut dengan masa
bayi. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian
karena merupakan periode dimana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa
ini ditanamkan.
Setelah itu berlanjut dengan masa kanak-kanak. Awal masa
kanak-kanak berlangsung dari 2 sampai 6 tahun. Masa ini dikatakan usia pra
kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
Kemudian akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah berlangsung
dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa
kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana
anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan
perkembangannya berpusat pada aspek intelek.
Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “Sense
of Accomplishment” dimana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima
tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan
tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini
memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
2)
Psikologi Puber dan Addolesensi
(psikologi pemuda)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih. Karena mencakup
tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja, yaitu umur
11 atau 12 sampai umur 15 atau 16.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa
puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada
anak laki-laki. Ada 4 perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
Á Perubahan
besarnya tubuh.
Á Perubahan
proporsi tubuh.
Á Pertumbuhan
ciri-ciri seks primer.
Á Perubahan
pada ciri-ciri seks sekunder.
3)
Psikologi Orang Dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa
kehidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21
sampai umur 40, Masa dewasa pertengahan dari umur 40 sampai umur 60 dan Masa
akhir atau usia lanjut dari umur 60 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa
reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang
baru. Kemudian dilanjutkan dengan masa dewasa madya.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai umur 60
tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a)
Masa dewasa madya merupakan
periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b)
Masa dewasa madya merupakan masa
transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya serta memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan perilaku yang baru.
c)
Masa dewasa madya adalah masa
berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d)
Pada masa dewasa madya ini
perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.
4)
Psikologi Orang Tua
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai mati, yang ditandai
dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Psikologi perkembangan adalah cabang dari
psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia
secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur
jasmani, perilaku maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya,
yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup:
1.
Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
2.
Psikologi Puber dan Addolesensi
(psikologi pemuda)
3.
Psikologi Orang Dewasa
4.
Psikologi Orang Tua
B.
Saran
Kami
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal sholeh bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Drs
Munawwir Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Rinika Cipta
Ahmadi, Abu. 2005.
Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Ahmadi, Drs. H. Abu, Drs. Munawar Sholeh.
2005. Psikologi
Perkembangan Manusia. Jakarta: Rieka Cipta
B, Hurlock
Elizabet. t.th. Psikologi Perkembangan. (Ed) 5. Jakarta: Ciracas
Bower, T. G. R.
1976. Repetitive Processes in Child Develophment. American: Scientific
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
FJ Monks A, M, P
Knoers Siti Rahayu Hadiantono. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogjakarta:
Gajah Mada University Press
Hurlock,
Elizabeth B. 1998. Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
L, Zulkifli.
1993. Psikologi Perkembangan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
L. D. A, Van
den Daele. 1967. Cook’s Tour of Development, Journal of Genetic Psicology.
t.tp: t.p
Papalia, Diane
E. 2008. Human Development (Piskologi Perkembangan). Jakata: Kencana
Seiffer dan
Hoffnung. 1975. Theorichal and Empherical Approach to Study Develophment,
Genetic Psychology Monograph. t.tp: t.p
Dosen Pengampu:
Dhikrul Hakim, M.Pd.I
PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar