Rabu, 06 Desember 2017

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
(Pengertian, Obyek, Fungsi dan Manfaat, Tujuan serta Ruang Lingkup)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.








Diusun oleh:
Santi Purnamasari                (1114116)
Hanum Nurrikatus              (1114117)
Zahro Imroatul H.                 (1114126)



Dosen Pengampu:
Dzikrul Hakim, M.Pd. I

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat yang dikenal sebagai induk dari berbagai ilmu. Dalam perkembangannya kemudian, psikologi juga banyak diminati oleh para ahli di bidang kedokteran. Kelompok inilah kemudian yang berjasa menjadikan psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik dari prenatal maupun sudah lanjut usia. Inilah suatu signifikan dari perkembangan rohani manusia itu sendiri yang dialami sejak ia lahir sampai menjadi dewasa. Dalam proses perkembangan rohani itu terjadi perubahan yang terus-menerus, tetapi perkembangan itu tetap merupakan satu kesatuan. Dari sekilas tentang penjelasan mengenai pengertian psikologi secara globalitas ini, jadi sudah dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa yang menjadi objek kajiannya adalah jiwa perkembangan manusia.
Dalam kesempatan ini, penulis mengutarakan segala inspirasi-inspirasi terpendam yang akan kami tuangkan dalam suatu karya tulis berupa makalah dengan judul “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN” yang meliputi pengertian psikologi perkembangan, obyek psikologi perkembangan, fungsi dan manfaat psikologi perkembangan, tujuan psikologi perkembangan serta ruang lingkup psikologi perkembangan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan psikologi perkembangan?
2.      Apa saja obyek psikologi perkembangan?
3.      Apa fungsi dan manfaat psikologi perkembangan?
4.      Apa tujuan adanya psikologi perkembangan?
5.      Apa saja ruang lingkup psikologi perkembangan?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian psikologi perkembangan.
2.      Untuk mengetahui obyek psikologi perkembangan.
3.      Untuk mengetahui fungsi dan manfaat psikologi perkembangan.
4.      Untuk mengetahui tujuan psikologi perkembangan.
5.      Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi perkembangan.

D.    Tujuan Penulisan
Dengan mempelajari psikologi perkembangan diharapakan seorang pendidik mampu untuk mengatasi problematika dalam dunia pendidikan terhadap peserta didik secara psikologis. Selain itu mampu menciptakan suasana kondusif, nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; masing-masing kata itu mempunyai arti “jiwa” dan “ilmu”. Psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia. Kelompok pengetahuan psikologi terdiri atas psikologi umum, psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi perkembangan, dan kesehatan mental. Psikologi perkembangan masih dapat dibagi-bagi lagi, misalnya psikologi anak, psikologi remaja, dan psikologi orang dewasa. Untuk maksud menyebut psikologi perkembangan ini Alice Crow dan Robert M. Liebert menggunakan istilah genetic pyshycology, sementara kata genetic berasal dari genese yang artinya pertumbuhan. Sedangkan R. M. Liebert dalam bukunya developmental pyshycology, 1974. Untuk menyebut psikologi perkembangan kadan-kadang menggunakan istilah psikologi anak atau psikologi genetic.
Mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad 20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Kata penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan disamping kata perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.
Dalam psikologi perkembangan ini yang dibahas adalah perkembangan rohani sejak manusia lahir sampai ia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan. Lester D. Crow dan Arthur T. Jerslid telah mengemukakan tentang perkembangan rohani yang lebih dini yaitu perkembangan sebelum lahir mereka menyebut masa itu dengan prenatal atau masa konsepsi.
Menurut Linda L. Davidoff, psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati. Richard M. Lerner merumuskan psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.

B.         Obyek Psikologi Perkembangan
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (F.J. Monk, 2006 : 1). Para ahli psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangnya person.
Psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu. Dengan begitu orang bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat dibedakan antara masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun memang ada ciri-ciri yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa sebelumnya. Berhubung dengan sifat seseorang yang khas dengan jalan perkembangannya yang khas pula, maka psikologi perkembangan juga dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup seseorang.


C.        Tujuan Psikologi Perkembangan
Dalam psikologi perkembangan juga memiliki tiga tujuan yang sangat berguna. (Hurlock, 2005: 9)
1)      Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu, seperti orang tua dapat dibimbing dalam mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan. Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai keterampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
2)      Dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka dan akhirnya menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
3)      Sebagai bekal dalam penyesuaian diri pada situasi baru. Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam-macam tingkat ketegangan emosional. Tetapi, sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilangkan kalau individu sadar akan apa yang terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan social diperlukan untuk menghadapi kehidupan social remaja yang baru, akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya  bila menginjak dewasa, akan lebih mudah melewatkan masa peralihan kemasa pertengahan dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan-kegiatan di waktu senggang dengan berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.



D.        Manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak manfaat seseorang mempelajari psikologi perkembangan dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan perilaku diri sendiri maupun orang lain. Terutama akan terasa sangat perlu penguasaan ilmu ini bagi seseorang yang perlu penguasaan ilmu ini bagi seseorang yang selalu mengadakan komunikasi dengan orang lain.
Berikut adalah manfaat mempelajari psikologi perkembangan antara lain:
1)      Untuk memahami garis besar, pola umum perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
2)      Dapat memunculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak dan remaja dengan penuh perhatian kepada mereka, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
3)      Dapat mengarahkan seseorang untuk berbuat dan berperilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
4)      Khususnya bagi pendidik dapat memahami dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005 : 8-9)

E.         Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup:
1)      Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia, masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau Stage) artinya masa dimana tidak akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a)      Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b)      Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup dan perkembangan janin.
c)      Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d)     Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
Dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun disebut dengan masa bayi. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dimana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini ditanamkan.
Setelah itu berlanjut dengan masa kanak-kanak. Awal masa kanak-kanak berlangsung dari 2 sampai 6 tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
Kemudian akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek.
Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “Sense of Accomplishment” dimana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
2)      Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih. Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja, yaitu umur 11 atau 12 sampai umur 15 atau 16.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada 4 perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
Á       Perubahan besarnya tubuh.
Á       Perubahan proporsi tubuh.
Á       Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
Á       Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
3)      Psikologi Orang Dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa kehidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21 sampai umur 40, Masa dewasa pertengahan dari umur 40 sampai umur 60 dan Masa akhir atau usia lanjut dari umur 60 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kemudian dilanjutkan dengan masa dewasa madya.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai umur 60 tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a)      Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b)      Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya serta memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru.
c)      Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d)     Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.          
4)      Psikologi Orang Tua
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.



BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup:
1.         Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
2.         Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
3.         Psikologi Orang Dewasa
4.         Psikologi Orang Tua

B.         Saran
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal sholeh bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu, Drs Munawwir Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Rinika Cipta

Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Ahmadi, Drs. H. Abu, Drs. Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan Manusia. Jakarta: Rieka Cipta

B, Hurlock Elizabet. t.th. Psikologi Perkembangan. (Ed) 5. Jakarta: Ciracas

Bower, T. G. R. 1976. Repetitive Processes in Child Develophment. American: Scientific

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

FJ Monks A, M, P Knoers Siti Rahayu Hadiantono. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogjakarta: Gajah Mada University Press

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

L, Zulkifli. 1993. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

L. D. A, Van den Daele. 1967. Cook’s Tour of Development, Journal of Genetic Psicology. t.tp: t.p

Papalia, Diane E. 2008. Human Development (Piskologi Perkembangan). Jakata: Kencana

Seiffer dan Hoffnung. 1975. Theorichal and Empherical Approach to Study Develophment, Genetic Psychology Monograph. t.tp: t.p


Dosen Pengampu:
Dhikrul Hakim, M.Pd.I


PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar