Rabu, 06 Desember 2017

SALAHKAH JIKA AKU CEMBURU?



Salahkah Jika Aku Cemburu?
Ah entahlah…
Harus dari mana mengungkap semuanya
Terlalu sakit jika dikata
Namun betapa perih jika hanya dibungkam,
Itulah Cemburu,
Salahkah jika aku merasakannya?
Sakit,
Iya sakit,
Lantas harus bagaimana aku bersikap,
Sedangkan itu adalah tugas dan amanah untukmu,
Menjadi duta wisata
Demi kemajuan pariwisata kota kita,
Tak berkabar
Dan harus bersabar dengan semua sibukmu,
Sudah menjadi perjuangan tersendiri bagiku
Untuk menahan rindu,
Ditambah dengan tekanan lingkunganmu
Yang selalu mengundang cemburu-ku,
Aku tak pernah tau kapan semua itu berakhir
Yang aku tau
Aku harus selalu membesarkan hati
Dan berharap pada Sang Maha Cinta
Agar aku diberi kesabaran stok Jumbo
Satu hal yang membuatku lebih dari sekedar takut
Bila suatu saat dirimu akan pergi
Untuk menjalankan tugasmu
Jauh
Meninggalkanku
Meninggalkan kota kita
Propinsi
Atau bahkan meninggalkan Indonesia ini
Apa jadinya aku
Rinduku bahkan akan menjulang
Rindu berbalut luka 
Akibat cemburu
Yang tak juga berujung
Sekali lagi
Ku tegaskan
Semoga dirimu tak pernah menyalahkanku
Jika aku memang benar-benar cemburu
Jombang, 30 April 2017

SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2017



UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH ALTERNATIF “PUBLIC SPEAKING” KELAS A TAHUN 2017
Oleh: 1114117

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الَّذِيْ فَضَّلَ بَنِيْ أدَمَ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ عَلَى جَمِيْعِ الْعَالَمِ. الصلاة والسّلام على مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ وعلى آله و أصحابه يَنَابِيْعِ الْعُلُوْمِ والْحِكمِ. قال الله في كتابه الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله ارحمن الرحيم، يرفع الله الّذين آمنوا منكم والّذين أوتوا العلم درجات، الآية. أمّا بعد.
ð Yang terhormat Bapak Dzikrul Hakim, M.Pd.I selaku koordinator Mata Kuliah Alternatif Public Speaking beserta jajarannya
ð Yang kami hormati Bapak Agus Mahfudin, M.Si selaku penguji Mata Kuliah Alternatif Public Speaking
ð Serta para peserta ujian Mata Kuliah Alternatif Public Speaking yang dirahmati Allah.
Sejenak marilah kita panjatkan bingkaian syukur kepada Allah Asy-Syakur, atas nikmat-Nya yang tak terukur sehingga kita dapat bermuwajjahah dan berkumpul dalam majlis yang Insyaallah penuh maghfirah dari Dia Al-Ghafur.
Shalawat dan salam semoga tetap terhadiahkan kepada sang revolusioner umat, pemimpin himpunan rakyat dan masyarakat, pemberi syafa’at kelak fil yaumil ma’ad. Beliau Nabi Muhammad SAW yang tiada letihnya memperjuangkan panji keagamaan hingga sampai saat ini mampu kita rasakan manisnya iman dan islam.
Hadirin hadirat yang dirahmati Allah.
Kita terlahir di dunia ini dalam keadaan tidak mengetahui satupun hal yang semestinya harus diketahui. Dan karena guru lah kita dapat hadir di depan kaca persaingan dunia. Karena guru pula kebodohan kita tentang segala hal di dunia ini, satu per satu mampu terhapuskan dengan perlahan.
Siapakah guru itu? Guru adalah sosok hebat yang karena dialah manusia-manusia hebat mampu dilahirkan. Dan karena alasan itulah guru disebut sebagai pahlawan yang bahkan tak perlu tanda jasa atas perjuangannya mencerdaskan anak manusia. Padahal jika kita mau berpikir, perjuangan guru sebanding dengan apa yang orang tua perjuangkan untuk kita. Jika ayah ibu kita merawat jasmani kita, maka guru adalah sosok yang merawat rohani kita. Dan telah jelas bahwa dalam hidup, kita mengenal 3 orang tua. Orang tua pertama pertama adalah guru, orang tua kedua adalah ayah ibu kita. Dan orang tua ketiga adalah bapak ibu mertua kita kelak.
Di kalangan beberapa kelompok orang, guru dianggap sebagai profesi yang rendah dengan gaji yang pas-pasan. Di sini kami tegaskan kembali kepada kalian semua, saudaraku seiman seperjuangan yang dirahmati Allah, sebagai calon guru di masa yang akan datang. Bahwa menjadi guru adalah amanat. Amanat untuk mengantarkan anak-anak manusia berada pada jalan kebenaran dan menghilangkan kebodohan li a’laai kalimatillaah. Jika ada yang bertanya, siapa anak-anak didik kita kelak? Jawabannya adalah siapa kita saat ini di hadapan guru-guru kita. Hidup tetap mengenal hukum timbal balik dan hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Jadi, kita harus berbuat baik pada para guru kita agar anak-anak didik kita kelak juga baik pada kita. Tapi jika ada yang beranggapan gagal dalam mendidik, maka anggapan itu adalah salah. Tidak ada istilah gagal bagi seorang guru karena sifat dari pendidikan adalah proses memanusiakan manusia yang terus berkelanjutan.
Teman-temanku yang berbahagia
Tugas kita saat ini adalah kembali bermuhasabah pada diri ini, sudah pantaskah kita menjadi calon pendidik masa depan, sejauh apa rasa ta’dzim kita pada para guru yang telah mengajarkan kita walau hanya sekedar satu huruf yang justru karena satu huruf itu kita mampu mengenal banyak hal. Dan satu hal terpenting yang sangat tidak boleh dilewatkan adalah kembali menata niat bahwa menjadi guru bukan hanya sekedar profesi duniawi tapi justru lebih sebagai amanat besar yang harus kita pertanggung jawabkan kelak kepada sang ilahi. Sehingga apapun yang kita hadapi kelak jika kita benar-benar menjadi seorang guru, kita dapat menerimanya dengan tulus dan dapat berjuang dengan ikhlas. Dan karena tulus serta ikhlasnya guru dalam berjuang sebagai sosok yang dikaruniai ilmu pengetahuan itulah, maka Allah pun telah berjanji untuk menjamin kebahagiaan baginya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Mujadilah ayat 11:
 يرفع الله الّذين آمنوا منكم والّذين أوتوا العلم درجات
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan yang orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Menjadi guru bukan profesi yang remeh tapi justru jaminannya adalah keluhuran derajat di hadapan manusia maupun di hadapan Rabbnya. Perlu diingat bahwa ini adalah janji Allah, dan janji-Nya tak pernah salah.
Teman-temanku Rahimakumullaah
Demikian ulasan singkat kami tentang sosok guru yang keberadaannya sangat perlu untuk dihormati. Karena pada kenyataannya kita bukanlah siapa-siapa di tengah jutaan manusia di dunia ini tanpa jasa tulus dari seorang guru. Dan pada hari ini, 25 Nopember 2017, saya pribadi mengucapkan “Selamat Hari Guru” untuk seluruh guru di dunia juga untuk kita dan teman-teman sebaya kita sebagai calon guru masa depan. Semoga apa yang telah atau yang akan didedikasikan untuk dunia mendapat balasan luhur dari Allah ‘azza wa jalla.
Mungkin hanya itu yang dapat kami sampaikan. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada mawar yang tak berduri, dan tak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

اصيكم ونفسي بتقواالله. والله الموافق الى اقوام الطّارق. اهدنالصّراطالمستقيم.
و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jombang, 25 Nopember 2017