UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH ALTERNATIF “PUBLIC SPEAKING” KELAS A TAHUN 2017
Oleh: 1114117
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الَّذِيْ فَضَّلَ بَنِيْ
أدَمَ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ عَلَى جَمِيْعِ الْعَالَمِ. الصلاة والسّلام على
مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ وعلى آله و أصحابه يَنَابِيْعِ
الْعُلُوْمِ والْحِكمِ. قال الله في كتابه الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،
بسم الله ارحمن الرحيم، يرفع الله الّذين آمنوا منكم والّذين أوتوا العلم درجات،
الآية. أمّا بعد.
ð Yang terhormat Bapak Dzikrul Hakim, M.Pd.I selaku koordinator Mata Kuliah Alternatif Public
Speaking beserta jajarannya
ð Yang kami
hormati Bapak Agus Mahfudin, M.Si selaku penguji Mata Kuliah Alternatif
Public Speaking
ð Serta para
peserta ujian Mata Kuliah Alternatif Public Speaking yang dirahmati Allah.
Sejenak marilah kita
panjatkan bingkaian syukur kepada Allah Asy-Syakur, atas nikmat-Nya yang tak
terukur sehingga kita dapat bermuwajjahah dan
berkumpul dalam majlis yang Insyaallah penuh maghfirah dari Dia Al-Ghafur.
Shalawat dan salam semoga
tetap terhadiahkan kepada sang revolusioner umat, pemimpin himpunan rakyat dan
masyarakat, pemberi syafa’at kelak fil yaumil ma’ad. Beliau Nabi
Muhammad SAW yang tiada letihnya memperjuangkan panji keagamaan hingga sampai
saat ini mampu kita rasakan manisnya iman dan islam.
Hadirin hadirat yang
dirahmati Allah.
Kita terlahir di dunia ini dalam keadaan tidak mengetahui
satupun hal yang semestinya harus diketahui. Dan karena guru lah kita dapat hadir
di depan kaca persaingan dunia. Karena guru pula kebodohan kita tentang segala
hal di dunia ini, satu per satu mampu terhapuskan dengan perlahan.
Siapakah guru itu? Guru adalah sosok hebat yang karena
dialah manusia-manusia hebat mampu dilahirkan. Dan karena alasan itulah guru
disebut sebagai pahlawan yang bahkan tak perlu tanda jasa atas perjuangannya
mencerdaskan anak manusia. Padahal jika kita mau berpikir, perjuangan guru
sebanding dengan apa yang orang tua perjuangkan untuk kita. Jika ayah ibu kita
merawat jasmani kita, maka guru adalah sosok yang merawat rohani kita. Dan
telah jelas bahwa dalam hidup, kita mengenal 3 orang tua. Orang tua pertama
pertama adalah guru, orang tua kedua adalah ayah ibu kita. Dan orang tua ketiga
adalah bapak ibu mertua kita kelak.
Di kalangan beberapa kelompok orang, guru dianggap
sebagai profesi yang rendah dengan gaji yang pas-pasan. Di sini kami tegaskan
kembali kepada kalian semua, saudaraku seiman seperjuangan yang dirahmati
Allah, sebagai calon guru di masa yang akan datang. Bahwa menjadi guru adalah
amanat. Amanat untuk mengantarkan anak-anak manusia berada pada jalan kebenaran
dan menghilangkan kebodohan li a’laai kalimatillaah. Jika ada yang
bertanya, siapa anak-anak didik kita kelak? Jawabannya adalah siapa kita saat
ini di hadapan guru-guru kita. Hidup tetap mengenal hukum timbal balik dan hal
ini sangat penting untuk diperhatikan. Jadi, kita harus berbuat baik pada para
guru kita agar anak-anak didik kita kelak juga baik pada kita. Tapi jika ada
yang beranggapan gagal dalam mendidik, maka anggapan itu adalah salah. Tidak
ada istilah gagal bagi seorang guru karena sifat dari pendidikan adalah proses memanusiakan
manusia yang terus berkelanjutan.
Teman-temanku yang berbahagia
Tugas kita saat ini adalah kembali bermuhasabah pada diri
ini, sudah pantaskah kita menjadi calon pendidik masa depan, sejauh apa rasa ta’dzim
kita pada para guru yang telah mengajarkan kita walau hanya sekedar satu huruf
yang justru karena satu huruf itu kita mampu mengenal banyak hal. Dan satu hal
terpenting yang sangat tidak boleh dilewatkan adalah kembali menata niat bahwa
menjadi guru bukan hanya sekedar profesi duniawi tapi justru lebih sebagai
amanat besar yang harus kita pertanggung jawabkan kelak kepada sang ilahi.
Sehingga apapun yang kita hadapi kelak jika kita benar-benar menjadi seorang
guru, kita dapat menerimanya dengan tulus dan dapat berjuang dengan ikhlas. Dan
karena tulus serta ikhlasnya guru dalam berjuang sebagai sosok yang dikaruniai
ilmu pengetahuan itulah, maka Allah pun telah berjanji untuk menjamin
kebahagiaan baginya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Mujadilah ayat
11:
يرفع الله الّذين آمنوا منكم والّذين
أوتوا العلم درجات
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman
di antaramu dan yang orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Menjadi guru bukan profesi yang remeh tapi justru
jaminannya adalah keluhuran derajat di hadapan manusia maupun di hadapan
Rabbnya. Perlu diingat bahwa ini adalah janji Allah, dan janji-Nya tak pernah
salah.
Teman-temanku Rahimakumullaah
Demikian ulasan singkat kami tentang sosok guru yang
keberadaannya sangat perlu untuk dihormati. Karena pada kenyataannya kita
bukanlah siapa-siapa di tengah jutaan manusia di dunia ini tanpa jasa tulus
dari seorang guru. Dan pada hari ini, 25 Nopember 2017, saya pribadi
mengucapkan “Selamat Hari Guru” untuk seluruh guru di dunia juga untuk kita dan
teman-teman sebaya kita sebagai calon guru masa depan. Semoga apa yang telah
atau yang akan didedikasikan untuk dunia mendapat balasan luhur dari Allah
‘azza wa jalla.
Mungkin hanya itu yang dapat kami sampaikan. Kurang
lebihnya mohon dimaafkan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada mawar yang tak
berduri, dan tak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
اصيكم ونفسي بتقواالله. والله الموافق
الى اقوام الطّارق. اهدنالصّراطالمستقيم.
و السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Jombang, 25 Nopember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar